LANJUTAN.............
TO BE : GOOD CORPORATE GORVERNANCE
Hj. Misparsih, Skep, Mkes
ALTERNATIF PERUBAHAN
1. Para stake horder menggali ide/inofasi barusecara terus menerus
2. Perluasan dan pengembangan jaringan pasar
3. Penyempurnaan sistem informasi manajemen ke arah “TRUST” sebagai satuan organisasi
4. Memulai dengan prinsip tata kelola yang baik
“GEMBOK” yang mengunci diri sendiri
1. “Tidak mungkin à contoh, Walt Disneys, untuk sukses diperlukan
kegagalan 302 kali
2. “Tidak biasa” à contoh, Nopoleon Bonaparte, orangnya kecil mampu
menjadi panglima perang dan menang
3. “Tidak punya pengalaman” à Contoh, Cory Aquino, Megawati, dll (bukan
penghalang untuk maju)
4. “Tidak berbakat” à padahal bakat bisa dipupuk dan dikembangkan
5. “Saat ini masa krisis/sulit” à contoh, Chicken nugget, ayam bakar wong solo,
becak anak-anak
6. “Tidak yakin” à ini yang merupakan aal menggali kubur sendiri (?)
• Jangan stempel diri kita dengan gembok-gembok tadi !!
Mari kita buka dengan satu kunci? Yaitu “Memulai”
• Good Corporate Governance yang mengatur aspek institusional dan aspek bisnis dalam penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan dengan memperhatikan transparasi dan akuntabilitas sehingga tercapai manajemen yang efisien dan efektif.
• Juga Clinical Governance merupakan bagian dari Corporate Governance adalah kerangka kerja organisasi pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab atas peningkatan mutu secara berkesinambungan, tetap menjaga standar pelayanan yang tinggi dengan menciptakan lingkungan yang kondusif.. Clinical Governance menjelaskan hal hal penting yang harus dilakukan seorang dokter dalam menangani konsumennya (pasien dan keluarga ).
Apakah CORPORATE GOVERNANCE ???
STRUKTUR, SISTEM DAN PROSES YANG DIGUNAKAN OLEH ORGAN PERUSAHAAN YANG BERKESINAMBUNGAN DALAM JANGKA PANJANG BAGI PEMILIK, DENGAN TETAP MEMPERHATIKAN STAKE HOLDER LAINNYA, BERLANDASKAN PERTAURAN PERUNDANGAN DAN NORMA SERTA ETIKA YNG BERLAKU.
CORPORATE GOVERNANCE
PRINSIP-PRINSIP
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG)
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG)
• Pertanggung jawaban (Responsbility)
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip Korporasi yang sehat serta peraturan yang berlaku
• Akuntanbilitas (Accountability)
Kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan, terlaksana secara efektif
• Kewajaran (Fairness)
Perlakuan yang adil dan setara didalam memenuhi hak-hak stake holder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku
• Transparan (Transparency)
Keterbukaan informasi didalam proses pengambilan keputusan dan didalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan
• Hubungan Industrial (PeaceFull Relation)
terjadi sinergi dengan tercipta hubungan kerja yang harmonis / damai antara pemilik, direksi, manajer dan pekerja.
6 PILAR MEMBANGUN PERUSAHAAN YANG BAIK
(GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
(GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
- Menetapkan Visi, Misi, rencana strategis, tujuan perusahaan, serta sistem operasional pencapaiannya, agar dibuat sejelas mungkin
- Mengembangkan suatu struktur yang menjaga keseimbangan peran dan fungsi organ perusahaan (stake holder)
- Membangun sistem informasi, untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupunketerbukaan informasi material yang relevan
- Membangun sistem audit yang tidak terbatas hanya pada kesesuaian terhadap peraturan dan SOP, namun juga mencangkup pengendalian terhadap resiko pelayanan
- Membangun sistem yang melindungi hak-hak secara adil dan setara diantara para Stake Holder
- Membangun sistem pengembangan SDM termasuk pengikuran kinerja karyawan/pegawai/pekerja
BUILDING dari CLINICAL GOVERNANCE
PROGRAM-PROGRAM:
- Pengembangan SDM dan organisasi
- Quality Assurance : secara sistematis & berlanjut memantau, mengevaluasi, memperbaiki dan menindaklanjti asuhan klinis yang diberikan kepada pasien
- Clinical Risk Management : Program untuk meminimalkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam asuhan klinis, dengan secara sistematis mengidentifikasi, memantau, menilai, dan mencari jalan untuk mencegah tejadinya hal-hal itu
- Evidence-Based : praktek kedokteran yang didasarkan pada penilaian ulang (reviewing and appraising) secara sistematis tentang cara-cara tindakan klinis, dan dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian yang terbaik dan terkini sebagai dasar untuk pengambilan kepputusan klinis
- Clinical Effectiveness : Intervensi klinis untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan pasien dengan memberdayakan sumberdaya yang tersedia secara efektif
- Clinical Audit : Analsis secara sistematis dan kritis tentang mutu asuhan klinis, termasuk prosedur-prosedur untuk diagnosi, tindakan medis dan ke[erawatan, pemanfaatan sumber daya yang terkait, serta autcome dan mutu hidup pasien
- Belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain terutama tentang kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan merugikan pasien, agar hal-hal itu dapat dicegah dan tidak terulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar