Senin, 21 November 2011

MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD PEPLAU


MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD PEPLAU
1.      Riwayat keluarga
Hildegard peplau( Hilda) di lahirkan di reading pennisylvia merupakan keluarga imigran dari jerman. Dia merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang pekerja keras sedangkan ibunya sangat perfeklsionis. Orangtuanya bernama gustav dan otilie peplau. Meskipun dalam keluarga tidak pernah mendiskusikan tentang pendidikan tinggi, Hilda mempunyai motivasi dan visi yang kuat untuk merubah wanita dari berpikiran tradisional menjadi yang lebih modern. Dia menggiginkan kehidupan yang lebih baik dan mengenalkan keperawatan sebagai karier wanita di masa datang.

2.      Riwayat pendidikan
Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah perawat Pottstown, PA school. Beliau kemudian bekerja sebagai staff nurse di Pennsylvania dan New York city.Di Bennington college vermant ia mendapat gelar bachelor degree jurusan psikologi interpersonal pada tahun 1943.
Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari universitas kolumbia jurusan ilmu pengajaran.Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di wiliam Alanson white institute new York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas pertamanya pada psikiatri keperawatan di fakultas ilmu pendidikan.DR Peplau menjadi pengajar di  fakultas keperawatan university Rutgers dari 1954 – 1974.Peplau juga bekerja sebagai konsultan pada WHO, US air force, US general surgeon. Setelah pensiun  dari Universitas Rutgers ia bekerja sebagai professor kunjungan di universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan 1976.

3.      Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.
PERAWAT
Peran Prawat:
a.        Mitra kerja,. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai antara perawat dan klien.
b.      Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c.      Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya memberikan pendidikan , pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
d.         Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.
e.      Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.
f.          Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.

Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
a.       Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
b.      Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan.
c.       Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
d.      Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.




Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat tahap diantaranya:
a.             Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b.             Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan memberikan asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
a.       Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b.      Individu mandiri terpisah dari perwat.
c.       Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
d.      Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
c.         Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d.         Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi.
                                                                       
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya.  Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

Kesimpulan

Tujuan Teori Peplau
Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien untuk mencapai kematangan kepribadian.
*       
*       
Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau
Kelebihan
a.       Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

*     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar