Jumat, 04 November 2011

TUBERKULOSIS PARU Dr Santi Rahayu Dewayanti SpP

TUBERKULOSIS PARU
Dr Santi Rahayu Dewayanti SpP

¨  Tuberkulosis paru (TB) atau lebih dikenal dengan TBC, flek paru, paru-paru basah à penyakit yang disebabkan oleh kuman/ bakteri Mycobacterium tuberculosis
¨  Tb ekstra paru(diluar paru) Tb kelenjar, Tb tulang, Tb otak, Tb ginjal dll
Siapa dapat terkena TB & bagaimana penularannya
¨  Penyakit TB dapat mengenai setiap tingkatan umur, yang paling sering pada dewasa muda / yang  sebelumnya telah lama terinfeksi kuman TB, risiko untuk sakit TB meningkat pada orang yang mengalami penurunan sistem imun.
¨  Kuman TB dapat menular langsung lewat udara ketika penderita TB bicara, batuk, bersin dan bernyanyi
Siapa yang dapat menularkan kuman TB? Bagaimana kelanjutannya?
¨  Orang dewasa dengan TB aktif  (BTA +) yang dapat menularkan TB.
¨  Banyak faktor berperan untuk  terjadinya infeksi TBà sumber  penularan  lingkungan,  daya tahan tubuh.
¨  Biasanya memerlukan waktu kontak yang cukup lama sebelum seseorang terinfeksi TB
¨  Apakah setiap orang yang tertular pasti sakit TB?à tidak selalu, kemungkinan yang bisa terjadi à jika daya tahan tubuh kuat kuman dapat dieliminasi  dan sebagian kecil dalam keadaan dorman (tidur) à infeksi TB laten.
¨  Jika daya tahan tubuh lemah kuman dapat berkembang biak secara aktif sehingga mengakibatkan sakit
Anak – anak dapat menularkan TB?
¨  Anak yang sakit TB tidak  menularkan TB
¨  Pasien TB anak tidak perlu dipisahkan atau dikucilkan
¨  Perhatikanà  harus ditemukan pasien  TB dewasa yang menularkan pada pasien TB anak agar tidak menularkan  pada orang lain
¨  Penularan dari pasien TB dewasa
Gejala TB
Dewasa
Gejala respiratorik
¨  Batuk > 3 minggu
¨  Batuk darah
¨  Sesak napas
¨  Nyeri dada

Gejala sistemik :
¨  Demam (kadang hilang timbul, suhu badan tidak terlalu tinggi)
¨  Lemas
¨  Keringat malam
¨  Berat badan turun
¨  Tidak  ingin makan
Anak-anak
¨  Berat badan kurang
¨  Demam tidak diketahui sebabnya
¨  Batuk kronik > 3minggu
¨  Pembesaran kelenjar limfe (benjolan kecil di leher/ketiak/lipat paha)
AMSA6
yanto1
ambarwati1
Pemeriksaan penunjang TB paru
¨  Dahak/ sputum BTA 3x
¨  Foto toraks
¨  Uji tuberkulin ( tes Mantoux)
¨  Anti TB IgG
¨  PCR
¨  Adenosin DeAminase (ADA) à cairan pleura
Diagnosis TB
¨  Ditemukan BTA mikroskopik (+) paling sedikit 2 dari 3 pemeriksaan (SPS)
¨  Bila hanya 1 X positif à dilakukan foto toraks :
¨  * jika mendukung à TB
* tak mendukung à Ulang  SPS
¨  Bila memungkinkan pemeriksaan lain: misal biakan/resitensi
AH7jpg
Indikasi foto toraks
1.      Suspek TB dgn BTA ( – )
Setelah diberi AB tak ada perubahan à  ulang dahak SPS negatif
2.      TB Paru BTA ( + )
a.       diduga terdapat komplikasi
b.      hemoptisis berat
c.       dahak SPS hanya 1 yg positif
Diagnosis TB
¨  Foto toraks TB aktif  à multiform :
-          Bayangan berawan/ noduler di segmen apikal & post  LAP atau segmen sup LBP
-          Kaviti
-          Bayangan bercak milier
-          Efusi pleura unilateral
¨  Foto  toraks TB inaktif
-          fibrotik
-          kalsifikasi
-          fibrotoraks atau penebalan pleura
¨  Destroyed Lung:
-          Berdasarkan foto toraks sulit dinilai keaktifannya
-          Perlu pemeriksaan bakteriologik dan serial foto
tb
Diagnosis TB ekstra Paru
¨  Tergantung organ yg terkena à misal pembesaran KGB leher à limfadenitis TB
¨  Diagnosis pasti sulit,  memerlukan pemeriksaan lain misal rontgen, biopsi, patologi anatomi
¨  Sering disertai TB paru maka diperiksa dahak SPS dan foto toraks

Tipe penderita TB
Ö TB PARU KASUS BARU
Ö  TB PARU KASUS KAMBUH ( RELAPS )
Ö  TB PARU KASUS PINDAH (TB-09)
Ö  TB PARU KASUS GAGAL
¡  TB paru BTA (+) yang tetap  positif atau kembali menjadi positif pada satu bulan sebelum akhir pengobatan atau lebih
¡  TB paru BTA (-) yang menjadi (+) pada akhir bulan ke 2
Ö TB PARU DROP OUT
¡  Penderita yang berhenti berobat 2 bulan atau lebih sebelum masa pengobatan  selesai, datang kembali dgn BTA (+)
Ö TB KRONIK
¡  Penderita yang BTA-nya tetap (+) setelah menyelesaikan pengobatan ulang dengan kategori 2
PRINSIP PENGOBATAN
¨  OAT dalam bentuk kombinasi ( beberapa jenis obat ) jumlah dan dosis tepat sesuai kategori   Dapat diberikan dalam bentuk terlepas atau KDT
¨  PMO
¨  TAHAP INTENSIF : diberikan tiap hari Pengawasan ketat sangat penting untuk mencegah kekebalan  obat
¨  TAHAP LANJUTAN: diberikan  lebih sedikit namun lebih lama untuk membunuh kuman agar tidak kambuh
Pengobatan
¨  TB dapat diobati dengan 4 macam obat (bila kasus baru, bukan MDR atau XDR)
¨  Lama pengobatan minimal 6 bulan
¨  Jenis  obat à Rifampisin (R)     
     diberikan         Izoniazid (N)
     1x sehari          Pirazinamid  (Z)
                 Etambutol (E)
¨  Streptomicin  1x/hari (IM)à untuk kasus kambuh/ mengulang/ TB otak (meningitis TB)/ MDR/ XDR TB yang masih sensitif
Pengobatan lini ke dua dan tigaà PAS, Ciclocerin, antibiotik golongan Quinolon, Asam clavulanat,




JENIS DAN DOSIS OAT
JENIS OAT
DOSIS
Harian
Lanjutan (intermiten)
Izoniazid (H)
Rifampisin (R)
Streptomisin (S)
Pirazinamid (Z)
Etambutol (E)
Catatan :
   (S)   ®   <  60 tahun        :
                  > 60 tahun         :
5 mg/Kg BB
10 mg/Kg BB
15 mg/Kg BB
25 mg/Kg BB
15 mg/Kg BB

0,75 gr/hari
0,50 gr/hari                                                                                                                
10 mg/Kg BB
10 mg/Kg BB
15 mg/Kg BB
35 mg/Kg BB
30 mg/Kg BB

Pencegahan
¨  Jaga kondisi/ daya tahan tubuhà makan cukup gizi dan seimbang, istirahat cukup, bila perlu  konsumsi vitamin/ suplemen untuk membantu menjaga/ meningkatkan daya tahan tubuh.
¨  Menghindari lingkungan padat, sumpek, kurang ventilasi/ jendela, kurang sinar matahari.
¨   Vaksinasi BCG pada bayi
¨  Keluarga/ anak yang tinggal satu rumah dengan penderita TB dewasa sebaiknya diperiksa.
PENYULUHAN
DSC04390

Tidak ada komentar:

Posting Komentar